SATUAN ACARA
PENYULUHAN (SAP)
PENYAKIT
MENULAR
Topik :
Penyakit Menular
Sub Topik :
HIV/AIDS, HEPATITIS B, TBC
Hari/tanggal :
Sabtu, 15 Agustus 2015
Pukul/Tempat :
15.30 WIB, Balaidesa Glempang
Sasaran :
Ibu-ibu PKK dan Remaja
Waktu :
60 Menit
A. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti penyuluhan dan
mendapatkan penjelasan tentang penyakit menular, peserta diharapkan mengetahui
cara menggosok gigi dengan baik dan benar
B. TUJUAN
KHUSUS
Setelah dilakukan penyuluhan,
peserta diharapkan mampu menjelaskan tentang:
1.
Penyakit menular HIV/AIDS
2.
Penyakit menular hepatitiss B
3.
Penyakit menular TBC
C. MATERI
1.
Penyakit menular HIV/AIDS
2.
Penyakit menular hepatitiss B
3.
Penyakit menular TBC
D.
METODE
1.
Ceramah
2.
Diskusi / Tanya jawab
E. MEDIA
1. Materi SAP
2. Selebaran
F. KEGIATAN
PENYULUHAN
No
|
WAKTU
|
KEGIATAN PENYULUHAN
|
KEGIATAN PESERTA
|
1.
|
5 Menit
|
Pembukaan:
- Membuka
kegiatan dengan mengucapkan salam
- Memperkenalkan
Dari
- Menjelaskan
tujuan dari penyuluhan
- Menyebut
materi yang akan diberikan
|
-
Menjawab Salam
-
Mendengarkan
-
Memperhatikan
-
Memperhatikan
|
2.
|
40 Menit
|
Pelaksanaan:
- Menjelaskan
tentang penyakit HIV/AIDS
- Menjelaskan
tentang Hepatitis B
- Menjelaskan
tentang TBC
-
|
-
Memperhatikan
-
Memperhatikan
-
Memperhatikan
Bertanya dan menjawab
pertanyaan yang diajukan
|
3.
|
10 Menit
|
Evaluasi:
-
Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan.
|
- Menjawab
pertanyaan
|
4.
|
5 Menit
|
Terminasi:
- Mengucapkan
terimakasih atas peran peserta
- Mengucapkan
salam penutup
|
-
Mendengarkan
-
Menjawab Salam
|
G. EVALUASI
1. Metode
Evaluasi : tanya jawab
2. Jenis
Pertanyaan : Lisan
H. SUMBER PUSTAKA
Glasier,Anna.2005.Keluarga Berencana & Kesehatan
Reproduksi.Jakarta:EGC
Jduanda,Adhi.2007.Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.Jakarta:EGC
I.
URAIAN MATERI
HIV/AIDS
1. Penyakit AIDS
AIDS adalah
singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan dampak atau
efek dari perkembang biakan virus hiv dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV
membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat
berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem
kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang
banyak dirusak oleh Virus HIV.
Ketika kita
terkena Virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS
dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang
mematikan. Seseorang dapat menjadi HIV positif. Saat ini tidak ada obat, serum
maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit
AIDS.
2. Metode / Teknik Penularan dan Penyebaran Virus HIV
AIDS
a.
Darah
Contoh : Tranfusi darah, terkena darah hiv+ pada kulit yang terluka, terkena darah menstruasi pada kulit yang terluka, jarum suntik, dsb
Contoh : Tranfusi darah, terkena darah hiv+ pada kulit yang terluka, terkena darah menstruasi pada kulit yang terluka, jarum suntik, dsb
b.
Cairan Semen, Air Mani, Sperma dan Peju Pria
Contoh : Laki-laki berhubungan badan tanpa kondom atau pengaman lainnya, oral seks, dsb.
Contoh : Laki-laki berhubungan badan tanpa kondom atau pengaman lainnya, oral seks, dsb.
c.
Cairan Vagina pada Perempuan
Contoh : Wanita berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dll.
Contoh : Wanita berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dll.
d.
Air Susu Ibu / ASI
Contoh : Bayi minum asi dari wanita hiv+, Laki-laki meminum susu asi pasangannya, dan lain sebagainya.
Contoh : Bayi minum asi dari wanita hiv+, Laki-laki meminum susu asi pasangannya, dan lain sebagainya.
Cairan Tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+ :
a.
Air liur / air ludah / saliva
b.
Feses / kotoran / tokai / bab / tinja
c.
Air mata
d.
Air keringat
e.
Air seni / air kencing / air pipis / urin / urine
3.
Gejala HIV
dan AIDS bervariasi tergantung dari fase infeksinya.
Infeksi awal
Ketika infeksi HIV pertama, anda mungkin tidak akan mengalami tanda atau gejala apapun. Tetapi dalam beberapa minggu anda dapat mengalami:
Infeksi awal
Ketika infeksi HIV pertama, anda mungkin tidak akan mengalami tanda atau gejala apapun. Tetapi dalam beberapa minggu anda dapat mengalami:
a. Demam
b. Sakit kepala
d. Pembengkakan kelenjar limpa
e.
Ruam
Infeksi selanjutnya
Anda mungkin tidak akan mengalami gejala apapun dalam waktu 8 sampai 9 tahun, atau bahkan lebih. Tapi seiring dengan virus yang melipatgandakan diri dan merusak sistem imun, anda mungkin akan mengalami infeksi ringan atau gejala kronis seperti:
Anda mungkin tidak akan mengalami gejala apapun dalam waktu 8 sampai 9 tahun, atau bahkan lebih. Tapi seiring dengan virus yang melipatgandakan diri dan merusak sistem imun, anda mungkin akan mengalami infeksi ringan atau gejala kronis seperti:
a. Pembengkakan node limpa – sering
merupakan tanda awal infeksi HIV
b. Diare
c. Hilang berat badan
d. Demam
e. Batuk atau napas yang pendek
HEPATITIS B
1. Pengertian penyakit Hepatitis B
Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan
oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta
merusak sel-sel organ hati manusia. Hepatitis diketegorikan dalam beberapa
golongan, diantaranya hepetitis A,B,C,D,E,F dan G. Di Indonesia penderita
penyakit Hepatitis umumnya cenderung lebih banyak mengalami golongan hepatitis
B dan hepatitis C. Dikatakan akut apabila inflamasi (radang) hati
akibat infeksi virus hepatitis yang berlangsung selama kurang dari 6 bulan, dan
kronis apabila hepatitis yang tetap bertahan selama lebih dari 6 bulan.
Penyakit Hepatitis B adalah merupakan salah satu
penyakit menular yang tergolong berbahaya didunia, Penyakit ini disebabkan oleh
Virus Hepatitis B (VHB) yang menyerang hati dan menyebabkan peradangan hati
akut atau menahun. Seperti hal Hepatitis C, kedua penyakit ini dapat menjadi
kronis dan akhirnya menjadi kanker hati.
2. Gejala penyakit Hepatitis B
Tanda dan gejala dari penyakit
Hepatitis B ini sangat bervariasi terkadang mirip dengan Hepatitis A dan mirip
flu. Namun pada stadium prodromal sering ditemukan kemerahan kulit dan nyeri
sendi, hilangnya nafsu makan, mual kadang disertai dengan muntah, lemah,
pusing, sakit perut terutama disekeliling atau disekitar hati, urine berwarna
gelap, kulit dan mata berwarna kuning (jaundice) nyeri sendi dan
disertai dengan demam dan akan sembuh dalam 2 minggu namun dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh para dokter ternyata hanya sedikit penderita
penyakit Hepatitis B yang menjadi ikterik (Naga, 2012).
3. Pencegahan
Perlindungan terbaik adalah vaksin hepatitis B. Jangan
berganti-ganti pasangan. Lakukan pemeriksaan darah untuk hepatitis B pada
wanita hamil sehingga calon bayi dapat diberikan hepatitis B imunoglobulin dan
vaksinasi 12 jam setelah lahir. Jangan mendonorkan darah bila mempunyai
penyakit hepatitis B.
Virus hepatitis B penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah.
Penularan biasanya terjadi diantara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau diantara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual).Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan kanker hati.
Virus Hepatitis B
Virus hepatitis B penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah.
Penularan biasanya terjadi diantara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau diantara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual).Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan kanker hati.
Virus Hepatitis B
TBC
1. Definisi TBC
Tuberkolosis atau TBC adalah infeksi karena bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat
merusak paru-paru tapi
dapat juga mengenai sistem saraf sentral(meningitis, sistem lymphatic, sistem sirkulasi (miliary
TB), sistem genitourinary,tulang dan sendi.
2. Penyebab Penyakit
TBC
Penyakit TBC
adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium
tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga
dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali
ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang
jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada
paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).
3. Cara
Penularan Penyakit TBC
Penyakit TBC
biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa
yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber
infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering
masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak
(terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar
melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi
TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak,
ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain,
meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
Saat Mikobakterium
tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan segera akan
tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat).
Biasanya melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan
berusaha dihambat melalui pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh
sel-sel paru. Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya
menjadi jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant (istirahat).
Bentuk-bentuk dormant inilah yang sebenarnya terlihat sebagai
tuberkel pada pemeriksaan foto rontgen.
Pada
sebagian orang dengan sistem imun yang baik, bentuk ini akan tetap dormant
sepanjang hidupnya. Sedangkan pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh
yang kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel
bertambah banyak. Tuberkel yang banyak ini membentuk sebuah ruang di dalam
paru-paru. Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber produksi sputum (dahak).
Seseorang yang telah memproduksi sputum dapat diperkirakan
sedang mengalami pertumbuhan tuberkel berlebih dan positif terinfeksi TBC.
Meningkatnya
penularan infeksi yang telah dilaporkan saat ini, banyak dihubungkan dengan
beberapa keadaan, antara lain memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum
optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah
penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dan adanya epidemi dari infeksi
HIV. Disamping itu daya tahan tubuh yang lemah/menurun, virulensi dan jumlah
kuman merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam terjadinya infeksi
TBC.
4.
Gejala Penyakit TBC
Gejala
penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul
sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas
terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara
klinik
Gejala
sistemik/umum :
a.
Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama,
biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan
demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
b.
Penurunan nafsu makan dan berat badan.
c.
Batuk-batuk terus-menerus (dapat disertai dengan darah).
d.
Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
Gejala khusus :
a.
Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi
sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan
kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi",
suara nafas melemah yang disertai sesak.
b.
Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus
paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
c.
Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti
infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada
kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
d.
Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus
otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak),
gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
0 komentar:
Posting Komentar